Friday, April 15, 2011

Lomba Nyéthé langgam Mataraman

SEKILAS TENTANG NYÉTHÉ
Nyéthé berawal dari kata dasar céthé yang artinya ampas kopi (bahasa Jawa dialek Tulungagung, Kediri, dan sekitarnya). Nyéthé sendiri berarti mengoleskan ampas kopi di batang rokok. Hal ini bertujuan untuk memberikan motif unik pada batang rokok.
Aktivitas nyéthé mulanya hanyalah kegiatan iseng sembari ngobrol di warung kopi. Dalam perkembangannya nyéthé menjadi sebuah aktifitas yang sarat muatan seni dan budaya khas nusantara. Kegiatan mengoleskan ampas kopi tersebut berkembang menjadi sebuah kegiatan seni yang mirip dengan membatik. Bedanya jika batik menggunakan alat canting dan malam pada media kain, céthé menggunakan batang lidi dan ampas seduhan kopi pada media rokok.
Dengan memadukan tiga komponen khas Indonesia (kopi, batik, kretek) nyéthé menambah kekayaan khasanah budaya nusantara yang adiluhung. Guna mengangkat dan sekaligus melestarikan kekayaan khasanah budaya nusantara, kami mengundang saudara-saudari sekalian untuk hadir dan turut serta dalam Lomba Nyéthé langgam Mataraman.

Monday, April 11, 2011

Ternyata, Kudus Miliki Tradisi Batik Cukup Tua

Lifestyle » Trend and Fashion » Ternyata, Kudus Miliki Tradisi Batik Cukup Tua
Rabu, 30 Maret 2011 - 18:42 wib

Fitri Yulianti - Okezone

Pesona batik kudus (Foto: Fitri Yulianti)
Pesona batik kudus (Foto: Fitri Yulianti)
KOTA Kudus selama ini dikenal sebagai kota industri rokok kretek. Tidak banyak yang tahu bahwa kota ini memiliki tradisi batik yang cukup tua.
 
Batik kudus sangatlah unik, baik dalam warna maupun corak. Sebagai produk yang dihasilkan di daerah pesisir yang sarat dengan pengaruh China sekaligus menjadi pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Bisa dikatakan, batik kudus merupakan karya multikultur.
 
Di kalangan pencinta kain, batik kudus dikenal sebagai batik peranakan yang halus dengan isen-isen (atau ragam pola utama) rumit sebagaimana umumnya batik Jawa Tengah. Di antara isen-isen yang dikenal adalah gabar sinuwur, moto iwak, mrutu sewu, dan sebagainya.

BLOGGER MENULIS KRETEK

One encounters its perfumed scent everywhere; its memory lingers on to become internalized in the mind as the very essence of Indonesia, capable of evoking a sense of place like few other cultural signifiers.—Mark Hanusz, Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia’s Clove Cigarettes.

Latar Belakang
Banyak orang menyalahartikan ‘kretek’ sebagai produk olahan tembakau tanpa filter. Sedikit saja yang mengerti, kretek memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan produk olahan tembakau lainnya. Signifikansi itu terletak pada kandungan cengkeh dalam kretek, dan sejarah panjang kebudayaan Nusantara yang dihela di punggungnya.
Sejarah itu memuat pula potret 30,5 juta tenaga kerja yang bergerak dalam perputaran roda industri kretek, perkembangan dunia olahraga dan seni, dan cita-cita tentang kemandirian bangsa. Pada saat yang sama, tidak banyak yang memandang kretek lebih dari sekadar anak bungsu salah satu sektor industri. Tak banyak pula yang tahu, kretek kini menjadi satu-satunya produk anak bangsa, yang industrinya menyerap sumber daya manusia dari hulu hingga ke hilir.

Sunday, April 10, 2011

Melindungi aset bangsa

Selasa, 23 November 2010 | 16:01 WIB

Mohamad Sobary

Melindungi aset bangsa
Industri ini memukul telak industri sejenis di negeri yang jauh dari sini, memperoleh keharuman nama --lebih harum dari bau cengkeh.
Kadang ada baiknya bicara sloganistik mengenai "warisan nenek moyang", "aset bangsa", "kekayaan budaya kita", "kebanggaan nasional", "harga diri bangsa" dan banyak ungkapan lain.
Yaitu ungkapan yang bisa menggelembungkan rasa bangga kita sebagai penerima --mungkin penerus-- warisan adiluhung, yang nilainya tak terkira karena menyangkut kepentingan berjuta-juta jiwa. Ini sangkutan ekonomi yang riil.
Akan halnya sangkutan kebudayaan, yang simbolik sifatnya, siapa yang bisa memberi penilaian?

Friday, April 8, 2011

Cukai rokok penyumbang terbesar penerimaan negara

KONTAN
Nasional
HOME | MAKROEKONOMI | 

Kamis, 07 April 2011 | 20:43  oleh Bambang Rakhmanto 
CUKAI ROKOKCukai rokok penyumbang terbesar penerimaan negara

JAKARTA. Naiknya cukai rokok tahun ini sebesar 5% ikut mendongkrak penerimaan negara dari sektor cukai. Rupanya, pengaruh cukai rokok sangat berkontribusi rokok sangat besar terhadap penerimaan negara.